Mata kuliah BIOLOGI

Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam Biologi adalah makhluk hidup dan kamhluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya dengan lingkungan. Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi atas mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi faktor kimia dan fisika yang penting bagi makhluk hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari dan tanah.

Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma (Campbell, et al, 2006:4).

1. Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul
Dalam tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut akan menyusun organel-organel sel. Contohnya, membran sel plasma yang tersusun atas molekul-molekul protein, fosfolipid, kolesterol, air, karbohidrat, dan ion-ion lain. Adanya molekul tersebut, memungkinkan membran plasma menjalankan fungsinya sebagai bagian luar sel yang memisahkan sel dengan lingkungan sekitarnya.

2. Organisasi Kehidupan Tingkat Sel
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Ada makhluk hidup yang tersusun atas satu sel (uniseluler), dan adapula makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel (multiseluler). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.

Setiap sel memiliki organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organle sel tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).

3. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan

Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi sama. Kumpulan sel tersebut bekerja sama membentuk dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian tentang jaringan dipelajari dalam histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam jaringan, seperti jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat.

Jaringan saraf memiliki fungsi menyampaikan rangsang dari luar untuk diteruskan menuju otak. Otak tersebut menanggapi rangsang melalui jaringan saraf untuk meresponnya. Misalnya, saat memegang benda panas, kita akan merespons dengan melepas benda panas tersebut.

4. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ
Organisasi kehidupan tingkat organ merupakan organisasi hidup dari kumpulan jaringan. Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama. Suatu organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya. Organ terdiri atas beberapa jaringan yang berbeda. Contoh organ adalah kulit, jantung, ginjal, dan mata.

Organ kulit tersebut oleh beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan darah, dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan peran dan fungsinya, seperti melindungi tubuh dari berbagai faktor fisis dan menjadi pertahanan tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).

Di dalam tubuh makhluk hidup, organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan tugas yang saling berkaitan. Contoh sistem pada organ pada manusia, yaitu sistem pencernaan terdiri atas organ mulut, lidah, gigi, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

5. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu
Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang manusia.

6. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
Oeganisasi kehidupan tingkat populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis. Populasi sendiri merupakan kelompok yang terdiri atas psesies sejenis atau sama dan mendiami suatu habitat. Habitat merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup.

Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna menjalankan fungsi hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan perkawinan, dan untuk perlindungan satu sama lainnya. contoh organisasi tingkat populasi adalah sekumpulan banteng.

Dalam Biologi, dikenal pembagian makhluk hidup menjadi beberapa kerajaan atau kingdom. Kingdom yang dipelajari terdapat lima kelompok, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungsi, kingdom Animalia, dan kingdom Plantae. Setiap kingdom terdiri atas populasi yang berbeda, misalnya kingdom Animalia memiliki populasi banteng, populasi elang jawa, dan populasi harimau jawa.

7. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama. Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk diamati. Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang, dan populasi plankton.

8. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam ekosistem, organisasi kehidupan berlangsung sangat kompleks. Antarpopulasi terdapat suatu hubungan simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan.

Di dalam ekosistem, hubungan antara organisme biotiknya tidak dapat terlepas dari faktor abiotiknya. Contohnya, hewan yang memerlukan air untuk minum. Air merupakan salah satu komponen abiotik.

9. Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma tundra.

Di dalam bioma, banyak sekali jenis individu ataupun populasi yang terdapat di dalamya. Misalkan pada bioma hutan hujan tropis yang didominasikan oleh tumbuhan tropis, terdapat keaneragaman individu yang tinggi di dalamnya. Indonesia memiliki bioma hutan hujan tropis, khususnya di pulau Sumatra dan Kalimantan.

Tingkatan kehidupan organisme yang dipelajari dalam ruang lingkup Biologi dipelajari dalam berbagai tingkatan. Setiap tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya.

materi kuliah PKN

BAB II

PEMBAHASAN

 

  1. Pengertian Identitas Nasional

Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.

Jadi, “Identitas nasional” adalah suatu ciri yang di miliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.

Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.

 

  1. Parameter Identitas Nasional

Dalam kehidupan di dunia , hampir segala sesuatu memiliki parameter, begitu pula dengan identitas nasional. Parameter adalah sesuatu yang digunakan sebagai standar sesuatu atau suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas.  Jadi, Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.

 

Dan mempunyai indikator dari identitas nasional itu sendiri

 

  1. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia

Unsur adalah bagian terkecil dari sesuatu. Bagian terkecil inilah yang kemudian bersatu untuk membentuk sesuatu. Begitu pula dengan Indonesia, dimana Indonesia memiliki berbagai materi maupun inmateri yang kemudian terbentuk menjadi suatu identitas. Identitas inilah yang nantinya akan membuat Indonesia memiliki ciri tersendiri yang tidak dimiliki semua territorial atau Negara.

Dan terdapat unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia terdapat 5 yaitu:

 

  1. Sejarah :
  2. Kebudayaan:
  3. 3. Suku Bangsa : keragaman/majemuk
  4. 4. Agama
  5. 5. Bahasa

 

 

Menurut Syarbani dan Wahid dalam bukunya yang berjudul Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan, kelima unsur Identitas Nasional tersebut diatas dapat dirumuskan kembali menjadi 3 bagian:

  1. Identitas Fundamental: berupa Pancasila yang menrupakan Falsafah Bangsa, Dasar
    Negara, dan Ideologi Negara.
  2. Indetitas Instrumental: berupa UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa
    Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, dan Lagu Kebangsaan.
  3. Indetitas Alamiah: meliputi Kepulauan (archipelago) dan Pluralisme dalam suku,
    bahasa, budaya dan kepercaraan (agama).

 

Adapun jenis identitas nasional Indonesia adalah sebagai berikut :

 

  1. Indonesia bersifat pluralistik baik menyangkut sosiokultural atau reliogiositas.
  2. Identitas fundamental/ ideal : Pancasila
  3. Identitas instrumental : alat untuk menciptakan Indonesia yang dicita-citakan, berupa

UUD 1945, lambang negara, bahasa Indonesia, dan lagu kebangsaan

  1. Identitas religiusitas : Indonesia pluralistik dalam agama dan kepercayaan.
  2. Identitas sosiokultural : Indonesia pluralistik dalam suku dan budaya
  3. Identitas alamiah : Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

 

  1. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional

 

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernagara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu historis yang cukup panjang. Sejarah budaya bangsa sebagai akar Identitas Nasional.

 

Disebutkan bahwa: kegagalan dalam menjalankan dan medistribusikan output berbagia agenda pembangunan nasional secara lebih adil akan berdampak negatif pada persatuan dan kesatuan bangsa. Pada titik inilah semangat Nasionalisme akan menjadi salah satu elemen utama dalam memperkuat eksistensi Negara/Bangsa. Study Robert I Rotberg secara eksplisit mengidentifikasikan salah satu karakteristik penting Negara gagal (failed states) adalah ketidakmampuan negara mengelola identitas Negara yang tercermin dalam semangat nasionalisme dalam menyelesaikan berbagai persoalan nasionalnya. Ketidakmampuan ini

dapat memicu intra dan interstatewar secara hamper bersamaan. Penataan, pengelolaan, bahkan pengembangan nasionalisme dalam identitas nasional, dengan demikian akan menjadi prasyarat utama bagi upaya menciptakan sebuah Negara kuat (strong state). Fenomena globalisasi dengan berbagai macam aspeknya seakan telah meluluhkan batas-batas tradisional antarnegara, menghapus jarak fisik antar negara bahkan nasionalisme sebuah negara. Alhasil, konflik komunal menjadi fenomena umum yang terjadi diberbagai belahan dunia, khususnya negara-negara berkembang. Konflik-konflik serupa juga melanda Indonesia. Dalam konteks Indonesia, konflik-konflik ini kian diperuncing karekteristik geografis Indonesia. Berbagai tindakan kekerasan (separatisme) yang dipicu sentimen etnonasionalis yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia bahkan menyedot perhatian internasional. Nasionalisme bukan saja dapat dipandang sebagai sikap untuk siap mengorbankan jiwa raga guna mempertahankan Negara dan kedaulatan nasional, tetapi juga bermakna sikap kritis untuk member kontribusi positif terhadap segala aspek pembangunan nasional. Dengan kata lain, sikap nasionalisame membutuhkan sebuah wisdom dalam mlihat segala kekurangan yang masih kita miliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan sekaligus kemauan untuk terus mengoreksi diri demi tercapainya cita-cita nasional.

 

 

Makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut:

 

  1. Alinea pertama menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maknanya, kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.

 

  1. Alinea kedua menyebutkan: “ dan perjuangan kemerdekaaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kepada depan gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).

 

  1. Alinea ketiga menyebutkan: “ atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Maknanya, bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridha Allah SWT yang merupakan dorongan spiritual.

 

  1. Alinea keempat menyebutkan: “ kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan        kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada: ketuhanan YME, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 

 

  1. Kesimpulan

 

Dari pembahasan diatas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1.      Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia adalah sejarah, kebudayaan, budaya     unggul, suku bangsa, agama, dan bahasa.

  1. Parameter pembentuk identitas nasional Indonesia adalah :
  2. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
  3. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
  4. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan: bangunan, peralatan     manusia, dan teknologi.
  5. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.
  6. Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.

 

  1. Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional Indonesia adalah Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia, dan Bangsa Indonesia menuangkannya kedalam Pancasila sebagai salah satu ideologi Bangsa.
  2. Saran

Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat tentang pentingnya identitas nasional bagi bangsa dan negara Indonesia dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik.

 

 

Mata kuliah ibu Astuti IKD I

MANFAAT KOMPUTER DALAM BIDANG KESEHATAN

 

Dalam bidang kesehatan, komputer sangat berperan penting. Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya akan dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi tersebut, dalam hal ini misalnya rumah sakit, puskesmas, klinik, dan lain sebagainya. Perangkat ini secara tidak langsung dapat menolong jiwa manusia.
Komputer dapat digunakan mulai dari penyimpanan dan pengolahan data administrasi suatu rumah sakit atau klinik, hingga melakukan riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

 

Peranan komputer dalam bidang kesehatan sangat banyak dan penting. Sebagai contoh dalam bidang kesehatan peranan – peranan tersebut antara lain :

  1. Bidang administrasi.
    Dengan adanya komputer di dalam dunia administrasi sangat membantu di dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. Tanpa komputer, akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya data – data pasien, stok obat, dan data – data lainnya yang dimiliki oleh rumah sakit. Namun dengan adanya komputer, memeriksa data – data pasien, stok obat dan juga data keuangan rumah sakit akan mudah dan praktis untuk dilakukan. Dengan adanya penggunaan komputer dan sistem – sistem yang canggih di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu sistem di rumah sakit tersebut.
  2. Bidang farmasi.
    Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam farmasi, misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat – obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya komputer dalam bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya, misalnya Panadol, Feminax, Ponstan adalah obat penahan rasa sakit.
  3. Mendiagnosa suatu penyakit.
    Dengan adanya komputer DNA yang sudah di rancang khusus di dalam bidang kesehatan mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit.
  4. Memonitoring status pasien.
    Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak. Data – data personal pasien juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat dapat melihat rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, record resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi.

mata kuliah biologi ibu

Biosintesis Protein

April 4, 2013

By ilviameldi

Metabolisme merupakan aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem dengan multi enzim. Ada reaksi penguraian dan ada reaksi pembentukan (biosintesis). Semua reaksi itu terjadi di dalam sel dan berlangsung secara enzimatis dan berada dalam keadaan setimbang.

Kali ini kita akan membahas tentang biosintesis protein atau proses pembentukan protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetik. Kode genetik
adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh.

Proses ini terjadi secara alami dan terus menerus, tidak pernah berhenti berproses. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan protein. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan menghasilkan protein sebagai senyawa utama dalam metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal dengan istilah Sentral dogma. Pada sentral dogma ini terjadi tiga proses utama, yakni : replikasi, transkripsi dan translasi. Secara sederhana replikasi adalah penggandaan. Dimana monomer DNA membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur DNA yang lama, kemudian setelah terbentuk replikat , kemudian terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA, oleh tRNA dan mRNA inilah yang disebut transkkripsi. selanjutnya terjadi perangkaian dari kode-kode genetic yang telah ditranskripsikan tadi yang disebut replikasi. Proses ini akan berhenti pada stop kodon yakni UAA, UAG, UGA.

Biosintesis Protein

April 4, 2013

By ilviameldi

Metabolisme merupakan aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem dengan multi enzim. Ada reaksi penguraian dan ada reaksi pembentukan (biosintesis). Semua reaksi itu terjadi di dalam sel dan berlangsung secara enzimatis dan berada dalam keadaan setimbang.

Kali ini kita akan membahas tentang biosintesis protein atau proses pembentukan protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetik. Kode genetik
adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh.

Proses ini terjadi secara alami dan terus menerus, tidak pernah berhenti berproses. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan protein. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan menghasilkan protein sebagai senyawa utama dalam metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal dengan istilah Sentral dogma. Pada sentral dogma ini terjadi tiga proses utama, yakni : replikasi, transkripsi dan translasi. Secara sederhana replikasi adalah penggandaan. Dimana monomer DNA membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur DNA yang lama, kemudian setelah terbentuk replikat , kemudian terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA, oleh tRNA dan mRNA inilah yang disebut transkkripsi. selanjutnya terjadi perangkaian dari kode-kode genetic yang telah ditranskripsikan tadi yang disebut replikasi. Proses ini akan berhenti pada stop kodon yakni UAA, UAG, UGA.

Biosintesis Protein

April 4, 2013

By ilviameldi

Metabolisme merupakan aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem dengan multi enzim. Ada reaksi penguraian dan ada reaksi pembentukan (biosintesis). Semua reaksi itu terjadi di dalam sel dan berlangsung secara enzimatis dan berada dalam keadaan setimbang.

Kali ini kita akan membahas tentang biosintesis protein atau proses pembentukan protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetik. Kode genetik
adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh.

Proses ini terjadi secara alami dan terus menerus, tidak pernah berhenti berproses. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan protein. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan menghasilkan protein sebagai senyawa utama dalam metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal dengan istilah Sentral dogma. Pada sentral dogma ini terjadi tiga proses utama, yakni : replikasi, transkripsi dan translasi. Secara sederhana replikasi adalah penggandaan. Dimana monomer DNA membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur DNA yang lama, kemudian setelah terbentuk replikat , kemudian terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA, oleh tRNA dan mRNA inilah yang disebut transkkripsi. selanjutnya terjadi perangkaian dari kode-kode genetic yang telah ditranskripsikan tadi yang disebut replikasi. Proses ini akan berhenti pada stop kodon yakni UAA, UAG, UGA.

Biosintesis Protein

April 4, 2013

By ilviameldi

Metabolisme merupakan aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem dengan multi enzim. Ada reaksi penguraian dan ada reaksi pembentukan (biosintesis). Semua reaksi itu terjadi di dalam sel dan berlangsung secara enzimatis dan berada dalam keadaan setimbang.

Kali ini kita akan membahas tentang biosintesis protein atau proses pembentukan protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetik. Kode genetik
adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh.

Proses ini terjadi secara alami dan terus menerus, tidak pernah berhenti berproses. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan protein. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan menghasilkan protein sebagai senyawa utama dalam metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal dengan istilah Sentral dogma. Pada sentral dogma ini terjadi tiga proses utama, yakni : replikasi, transkripsi dan translasi. Secara sederhana replikasi adalah penggandaan. Dimana monomer DNA membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur DNA yang lama, kemudian setelah terbentuk replikat , kemudian terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA, oleh tRNA dan mRNA inilah yang disebut transkkripsi. selanjutnya terjadi perangkaian dari kode-kode genetic yang telah ditranskripsikan tadi yang disebut replikasi. Proses ini akan berhenti pada stop kodon yakni UAA, UAG, UGA.

Biosintesis Protein

April 4, 2013

By ilviameldi

Metabolisme merupakan aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem dengan multi enzim. Ada reaksi penguraian dan ada reaksi pembentukan (biosintesis). Semua reaksi itu terjadi di dalam sel dan berlangsung secara enzimatis dan berada dalam keadaan setimbang.

Kali ini kita akan membahas tentang biosintesis protein atau proses pembentukan protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetik. Kode genetik
adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh.

Proses ini terjadi secara alami dan terus menerus, tidak pernah berhenti berproses. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan protein. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan menghasilkan protein sebagai senyawa utama dalam metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal dengan istilah Sentral dogma. Pada sentral dogma ini terjadi tiga proses utama, yakni : replikasi, transkripsi dan translasi. Secara sederhana replikasi adalah penggandaan. Dimana monomer DNA membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur DNA yang lama, kemudian setelah terbentuk replikat , kemudian terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA, oleh tRNA dan mRNA inilah yang disebut transkkripsi. selanjutnya terjadi perangkaian dari kode-kode genetic yang telah ditranskripsikan tadi yang disebut replikasi. Proses ini akan berhenti pada stop kodon yakni UAA, UAG, UGA.

Biosintesis Protein

April 4, 2013

By ilviameldi

Metabolisme merupakan aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem dengan multi enzim. Ada reaksi penguraian dan ada reaksi pembentukan (biosintesis). Semua reaksi itu terjadi di dalam sel dan berlangsung secara enzimatis dan berada dalam keadaan setimbang.

Kali ini kita akan membahas tentang biosintesis protein atau proses pembentukan protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetik. Kode genetik
adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh.

Proses ini terjadi secara alami dan terus menerus, tidak pernah berhenti berproses. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan protein. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan menghasilkan protein sebagai senyawa utama dalam metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal dengan istilah Sentral dogma. Pada sentral dogma ini terjadi tiga proses utama, yakni : replikasi, transkripsi dan translasi. Secara sederhana replikasi adalah penggandaan. Dimana monomer DNA membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur DNA yang lama, kemudian setelah terbentuk replikat , kemudian terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA, oleh tRNA dan mRNA inilah yang disebut transkkripsi. selanjutnya terjadi perangkaian dari kode-kode genetic yang telah ditranskripsikan tadi yang disebut replikasi. Proses ini akan berhenti pada stop kodon yakni UAA, UAG, UGA.

Materi Kuliah IKD II Pak Agus

Biografi Zacharias Janssen – Penemu Mikroskop

Biografi Zacharias Janssen dikenal sebagai Penemu Mikroskop. Zacharias Janssen dilahirkan pada tahun 1580 di negara Kincir Angin, Belanda, dan meninggal dunia pada usia 58 tahun atau tepatnya pada tahun 1638. merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Belanda. Penemuannya yang paling terkenal yaitu mikroskop pertama yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil ukurannya dan sulit dijangkau bila menggunakan mata telanjang. Penemuan mikroskop ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak sedikit penemuan-penemuan besar yang sangat bermanfaat bagi peradaban dunia diteliti dengan menggunakan mikroskop.
Beliau menyadari betul bahwa di dunia ini terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih kecil dan sulit dijangkau dengan kasat mata. Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya, beliau berhasil menciptakan sebuah mikroskop dengan menggunakan lensa cembung dan cekung untuk memperbesar tampilan benda-benda yang sangat kecil ukurannya. Mekanisme penyetelan fokus yang pertama untuk mikroskop tersebut dibuat dan disempurnakan oleh Campini, seorang ilmuwan yang berasal dari Italia, pada tahun 1668.

Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dririnya sebagai pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada tahun 1610.

Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang dibuatnya diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk

itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.

Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus mengembangkan pembesaran mikroskopis. Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-seratpada kain. Tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.

Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak.

Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatannya tersebut danmengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, coccus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi.

Bila Di Eropa, mikroskop sudah dikenal sejak abad ke-17 dan digunakan untuk melihat binatang-binatang sejenis mikroba. Menariknya, orang Jepang senang menggunakannya untuk mengamati serangga berukuran kecil, dan hasilnya berupa buku-buku berisi pemerian tentang serangga secara mendetail.

mata kuliah bhs.indonesia ibu rusdiana

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

    Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

    1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

    D ia membaca buku.

    A pa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

    I slam Q uran

    K risten A lkitab

    H indu W eda

    A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

    1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

    Misalnya:

    M ahaputra Yamin

    S ultan Hasanuddin

    H aji Agus Salim

    I mam Syafii

    keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

Pembahasan Ejaan Yang Disempurnakan (pemakayan huruf kapital)

Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang relevan untuk Wikipedia.

  1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

D ia membaca buku.

A pa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

P ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

  1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

I slam Q uran

K risten A lkitab

H indu W eda

A llah Y ang M ahakuasa Y ang M aha P engasih T uhan akan menunjukkan jalan kepada hamba- N ya. imbinglah hamba- M u, ya T uhan, ke jalan yang E ngkau beri rahmat.

  1. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

M ahaputra Yamin

S ultan Hasanuddin

H aji Agus Salim

I mam Syafii

1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh 1. Pendahuluan
Perkembangan organisasi gerakan Islam di Indonesia tumbuh dan berkembang sejak dari negeri ini belum mencapai kemerdekaan secara fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya, bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tajdid (pembaharuan) di masing-masing gerakan Islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan Islam itu adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana disinyalir oleh seorang James L. Peacock . Di sebahagian negara di dunia, Muhammadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran, PCIM Khartoum–Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Inggris, PCIM Libya, PCIM Kuala Lumpur, PCIM Perancis, PCIM Amerika Serikat, dan PCIM Jepang. PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan berdasarkan pada SK PP Muhammadiyah . Di tanah air, Muhammadiyah tidak hanya berada di kota-kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ke tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir dalam makalah Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam (Bagian I, 2008).
Organisasi Islam Muhammadiyah tumbuh makin dewasa bersama organisasi Islam besar lainnya sekelas Nahdlatul Ulama (NU), merambah ke segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengedepankan kepentingan umat dari segi sosial-budaya, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, Muhammadiyah tetap selalu melakukan tajdid dalam aspek ruh al Islam (jiwa keislamannya).

2. Pendiri Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh

mata kuliah IDK I bpk.bayu

1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

Faktor yang mempengaruhi:

  • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
  • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
  • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

    Faktor yang mempengaruhi:

    • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
    • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
    • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

      Faktor yang mempengaruhi:

      • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
      • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
      • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

        Faktor yang mempengaruhi:

        • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
        • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
        • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

          Faktor yang mempengaruhi:

          • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
          • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
          • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

            Faktor yang mempengaruhi:

            • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
            • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
            • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

              Faktor yang mempengaruhi:

              • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
              • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
              • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

                Faktor yang mempengaruhi:

                • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
                • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
                • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

                  Faktor yang mempengaruhi:

                  • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
                  • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
                  • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

                    Faktor yang mempengaruhi:

                    • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
                    • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
                    • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

                      Faktor yang mempengaruhi:

                      • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
                      • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
                      • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.1.Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan wanita dewasa 55 %.

                        Faktor yang mempengaruhi:

                        • Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
                        • Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
                        • Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.

mata kuliah fisika bpk.djunarto

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf

Penggunaan Fisika di Kesehatan :

1.Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.

2.Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.

PENGUKURAN.

Membandingkan kuantitas.

Besaran pokok dan turunan dan SATUAN

Proses pengukuran.

1.Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata

2.Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf